Sunday 13 July 2008

Mencari dan Mencari

Begitu banyak blog saya baca. Dan sekarang saya mulai berani mengeluarkan uang untuk e-book. Tujuan saya adalah saya berusaha menimba ilmu melalui media internet. Lalu apa yang saya belajar dari sana. Semakin saya membaca semakin bingung saya harus mulai dari mana. Yang saya nikmati sekarang adalah saya menjadi terbiasa mengungkapkan segala hasrat menjadi kata dalam tulisan. Sekarang jadinya seperti sekedar menulis saja.

Membaca bagaikan berziarah. Saya tidak katakan berjalan. Karena berjalan bisa sekedar saja. Kalaupun ada tujuan, orang akan berhenti berjalan setelah sampai tujuan. Berziarah adalah sebuah perjalanan terencana dan mengadung makna batin. Ada nuansi rohani dan dengannya orang diperkaya secara rohaniah. Hasil daripada ziarah akan dibawa pulang dalam batin dan akan menjadi bagian dari pembentukan kepribadian. Setelah sebuah ziarah orang bisa mendapat pencerahan dan berubah. Seorang peziarah sejati yang telah menemukan jati diri kelak menjadi pewarta. Kebenaran dan kepenuhan batiniah mendorong orang untuk berperilaku lebih baik. Mewartakan kebenaran tidak cukup dengan kata. Karena contoh atau teladan akan lebih bergaung daripada sejuta kata. Sering sejuta kata membawa petaka dan hampa, tetapi sebuah teladan akan lebih mampu merubah akhlak.

Sekarang saya terus berziarah. Saya terus melakukan perajalan ini. Semoga kelak saya bisa menjadi bagian dari pelaku atau pewarta kebenaran. Kalau memang keteladananku kurang dari pantas, saya berusaha menggaungkan sejuta kata sarat makna. Siapa tahu ada yang memaknainya.

Saturday 12 July 2008

Berkat Tuhan Melalui Doa Sesama

Setiap hari Minggu saya selalu menerima beberapa SMS. Mereka selalu mengucapkan hari Minggu teriring doa mereka kepada Tuhan. Terima kasih pada Tuhan karena melalui orang-orang ini saya disadarkan bahwa Tuhan ada dan dekat denganku. Paling tidak saya sadar untuk beryukur bahwa saya masih dilimpahi berkat tanpa saya memintanya.

Kebaikan dan berkat Tuhan sebetulnya bukan karena kebaikan manusia. Karena pertama-tama Tuhan baik pada manusia. Ingat bahwa kehidupanku tidak selalu berjalan lurus sesuai dengan kehendakNya. Hidupku seolah menjadi urusanku sendiri. Saya seolah lupa bahwa aku kemarin hidup, kini masih hidup adalah murni karena Dia. Tuhan yang Maha Murah, Maha Kasih terus mengalirkan hidup dan kasihnya bagiku.

Seorang lelaki paruh baya berkaki buntung yang saya lihat terus mengatur lalulintas di perempat jalan di Cibubur dekat Taman Bunga Cibubur. Begitu gigih dia mempertahankan hidupnya mencari sesuap nasi dengan berusaha berdiri tegak mengatur lalu lintas sambil sekali-kali menyorongkan tangan menerima kebaikan Tuhan melalui tangan pengemudi baik hati. Saya seharusnya lebih bersyukur. Saya lebih sehat dan sempurna. Saya diberi pendidikan. Saya diberi kesehatan tubuh. Anggota badan saya sempurna. Saya masih mengendarai mobil sendiri. Karena Tuhan baik pada saya. Saya seharusnya lebih dan harus sangat bersyukur. Berkat Tuhan turun padaku bukan karena saya baik. Berkat Tuhan saya terima sebagai rahmat, anugerah.

Saya bersyukur dan berterima kasih lebih karena saya masih menerima berita-berita gembira ada ucapan selamat dan doa. Syukur padaMu Tuhanku.