Wednesday 8 October 2008

Mulai Kerja Lagi

Saya buru-buru datang ke lokasi kerja. Saya sampai lebih awal dari biasanya. Sudah ada rekan kerja seorang wanita Batak, marga Sinaga. Tadi malam dia telepon dari Bandung bahwa dia tidak bisa masuk karena ada urusan keluarga. Katanya dia sudah telepon bos kami orang Korea. Bosnya marah karena sudah lama libur tapi masih minta ijin lagi.

Rekan kami ini kepala produksi. Dia selalu mau pegang segala sesuatu sendiri. Dia selalu takut kalau orang lain dapat melakukannya. Dia datang paling awal dan pulang paling larut. Dia selalu ingin mengawasi dan berada di pabrik sampai larut malam. Dari sisi pengabdian dapat dianggap positif. Tetapi membuat semua tergantung suatu saat akan mengganggu. Dia tidak pernah mau mendengarkan orang lain. Dia lebih senang berpendapat sendiri. Rekan-rekan selalu mengalami kesulitan komunikasi dengannya. Beberapa rekan cewek sering berlinang air mata memendam kesal.
Bos kami selalu menilai postif dan plus untuk dedikasinya. Beberapa kali saya menyampaikan tentang hubungan kerja sama dengan rekan kami yang satu ini. Tetapi sang bos, yang lemah lembut tidak kuasa menyampaikan hal ini kepada rekan kami. Sampai kapan semua ini akan berjalan saya tidak tahu.