Thursday 22 May 2008

Membaca Tanda Tanda

Suatu saat begitu banyak ular keluar dari sarang dan berkeliaran dimana-mana. Monyet-monyet turun dari gunung dan berkeliaran di pohon-pohon sekitar kampung. Suasana sangat mengagetkan orang-orang di seluruh wilayah di kaki gunung yang sejuk. Alam sekitar seperti biasa. Matahari pagi bersinar lembut dan terik siang seperti biasa. Kepala sekolah berasrama mengirim pulang semua siswa ke rumah orang tua. Para pelajar yang masih muda bertanya-tanya. Kepala sekolah mengatakan bahwa siswa berlibur sampai keadaan pulih, karena nampaknya gunung berapi akan meletus. Selang beberapa hari terjadi gempa, dan gunung mengeluarkan muntah padat berwarna merah darah mendidih. Ular yang biasa menghuni lubang-lubang di tanah merasa gerah dan lari. Monyet merasa panas dan berpindah tempat. Migrasi binatang menjadi tanda atau pratanda bencana letusan gunung berapi.

Ketika seorang anak bayi menangis atau diam cara tidak biasa, seorang ibu akan paham keadaan anaknya. Menangis bisa karena lapar. Menangis bisa karena minta perhatian. Menangis bisa karena sakit kepala atau sakit perut. Apabila pencernaan tubuh tidak lancar dan sulit buang air besar, kepala kita menjadi pusing. Kepala pusing bisa karena berbagai sebab. Rasa pusing hanyalah akibat. Pencernaan kita yang tidak normal bisa membuat kepala pusing. Sakit kepala tidak saja karena alasan pencernaan. Sakit gigi bisa memusingkan kepala.

Perasaan dan suasana batin terbaca melalui tanda-tanda tanpa kata. Senyum, tawa, kesal , rasa bersalah adalah tanda atau reaksi yang tampak atas apa yang terjadi dalam batin kita.

Membaca tanda-tanda membutuhkan kepekaan. Hanya orang yang peka mampu membaca tanda-tanda itu. Orang tidak cukup berhenti dengan membaca atau mengenal tanda itu. Kita dituntut untuk mengambil langkah-langkah selanjutnya. Tindak lanjut disesuaikan dengan pemahaman tanda tanda itu. Sakit kepala karena terlambat makan, tindakan jelas harus makan. Tidak semua sakit kepala disembuhkan dengan obat dokter. Katanya setiap obat sakit kepala mengandung valium, jenis penenang atau pemati rasa. Bila setiap seorang sakit kepala diberi valium secara terus menerus, maka alarm tubuhnya akan tidak berrfungsi lagi. Organ tubuhnya akan kehilangan kepekaan rasa bila terus diberi obat penenang atau pemati rasa.

Rasa bersalah, rasa malu adalah bagian dari alarm dalam setiap pribadi. Kita juga harus pandai memahami tanda-tanda ini. Karena perasaan hati adalah alat kontrol yang mengingatkan kita untuk melindungi diri. Kita disadarkan bahwa kita telah bertindak atau bertutur kata salah. Kita harus melakukan tindak lanjut. Rasa bersalah atau rasa malu berlebihan bisa membuat seorang menutup diri atau bahkan bermigrasi. Rasa bersalah bisa membuat kita gerah, gunung berapi perasaan kita serasa mau meletus. Kita harus membaca tanda-tanda ini dan mengambil langkah-langkah bijak.